(Baca Juga: Ada Demo di Depan Bawaslu & KPU, Sujumlah Rute Transjakarta Dialihkan)
Ia pun mengimbau kepada peserta aksi untuk tidak melakukan kekerasan dalam bentuk apapun juga. Bahkan, mantan Wakapolda Jawa Timur ini mengimbau agar masyarakat mengurungkan niat melakukan aksi karena selain menganggu pengguna jalan juga rawan disusupi kelompok teror yang berencana melakukan aksi serangan.
Lebih lanjut, ia pun memastikan bahwa pasukan Polri TNI sudah mendapatkan instruksi tidak menggunakan peluru tajam saat pengamanan aksi. Sehingga diyakinkan bahwa bila terjadi hal terburuk adanya yang tertembak dengan peluru tajam, hal tersebut dipastikan bukan dari anggota TNI dan Polri.
"Beberapa minggu yang lalu sempat viral di media non mainstream bahwa Kapolri memerintahkan tembak ditempat. Hal tersebut sudah dibantah bahwa pak Kapolri tak pernah mengucapkan hal tersebut alias hoax. Namun Polri dan TNI memiliki SOP yang berlaku sesuai hukum nasional dan internasional, mulai dari yang soft atau lunak sampai upaya keras sesuai tingkat ancaman yang ada," tutupnya. (aky)
(Amril Amarullah (Okezone))