Rumini sendiri mengaku tak rela dunia pendidikan dikotori oleh ulah oknum-oknum mafia anggaran. Dia pun menitip pesan "Cinta" kepada Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany beserta jajaran, agar mencintai dunia pendidikan tak terbatas pada ucapan belaka.
"Moto Tangsel itu kan Cerdas, Modern, dan Religius. Bagaimana anak-anak mau cerdas, kalau buku-buku saja tidak dibelikan. Saya berharap dengan kejadian ini, Ibu Wali Kota Airin dan jajaran lebih terbuka lagi, lebih sering memantau hal itu dari sekolah ke sekolah," ujarnya.
"Jangan hanya menerima laporan saja, biasanya laporan itu kan pasti kebanyakan bilangnya baik, berjalan baik, tidak ada masalah, padahal kalau dicek masalahnya banyak," pesannya kepada Wali Kota Airin.
Kebanyakan, sambungnya, saat seseorang menyuarakan kebenaran, intimidasi kerap datang. Bahkan, hal tersebut dirasakannya hingga disambangi seseirang ke rumah.
"Kasihan loh orang tua murid, jangankan mereka, keluarga saya sendiri korban disambangi satu-persatu. Mudah-mudahan di Kota Tangsel tidak akan pernah terjadi lagi, cukup saya, Rumini, terakhir kali yang terzolimi dari arogansi pihak sekolah," ujar Rumini dengan mata berlinang air mata.
(Angkasa Yudhistira)