Dia menuturkan sebenarnya bangkai buaya tersebut hendak diawetkan dengan menggunakan formalin. Tetapi, petugas kesulitan mencari formalin hingga akhirnya Bagong dikuburkan. "Hari Sabtu kan baru diketahui matinya. Kami berniat untuk mengawetkan tubuh buaya itu. Tetapi mencari formalin itu tidak ada. Akhirnya Minggu baru kami kuburkan," kata dia.
Prias menegaskan selama hidup di Umbul, Bagong selalu mendapatkan perawatan dan makanan yang tercukupi. Dalam sehari, petugas memberi makan buaya muara itu sebanyak 2 kg daging ayam.
(Angkasa Yudhistira)