“Warna budaya bahari di Anambas memang kuat. Wisatawan pun bisa menikmatinya melalui kampung Suku Laut yang ada. Nuansanya masih otentik. Tentu ada experience baru yang bisa dirasakan oleh wisatawan, selain konten festivalnya,” jelasnya.
Menguatkan nuansa baharinya, ada deretan perahu bermotor yang diparkir di halaman rumah warga. Dan, masyarakat di sana memang selalu menggunakan perahu sebagai alat transportasi utama. Selain mencari nafkah di lautan, perahu juga digunakan untuk alat angkut barang dan moda pengantar pelajar ke sekolah. Meski di atas perairan, namun suasananya kampung tetap asri dengan beragam tanaman hiasnya.
“Dengan beragam potensi yang dimilikinya, kami optimistis pergerakan wisatawan positif selama event. Posisi Suku Laut di Anambas memang sangat menarik. Nuansa budaya baharinya masih terpelihara di sana. Pokoknya Anambas dan Festival Padang Melang menjadi destinasi terbaik untuk berlibur,” papar Dessy Ruhati.
Digelar selama 4 hari, Festival Padang Melang 2019 menampilkan beragam warna budaya. Selain 2 Generations Music Night, ada juga Pantun Competition, Kite Competition, Durian Feast, dan Coloring Competition. Digelar juga kemeriahan Fun Color Run, Gonggong Dive Competitor, Canoe Race, juga Turtles Extrication.
“Kami mengapresiasi digelarnya Festival Padang Melang 2019 ini. Ada banyak pengetahuan baru dan kemeriahan yang bisa dirasakan wsiatawan di Anambas. Silahkan datang ke Anambas, apalagi eventnya memanjang hingga akhir pekan. Atraksi, aksesibilitas, dan amenitas di sana luar biasa. Para wisatawan dijamin terkesan,” tutup Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang juga Menpar Terbaik ASEAN.
(Fahmi Firdaus )