JAKARTA - Berdasarkan hasil pemantauan Air Quality Indeks (AQI) atau Indeks Kualitas Udara Global Airvisual, Kota Jakarta menempati peringkat pertama pemilik udara terburuk sedunia dalam beberapa hari belakangan ini. Hasil pemantauan, kualitas udara di Jakarta dinyatakan paling tidak sehat.
Pelaksana Harian (Plh) Deputi Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Nasrullah menjelaskan dugaan sementara penyebab buruknya udara di Jakarta dalam beberapa hari belakangan ini. Salah satu penyebabnya, adalah musim kemarau yang berkepanjangan.
"Pada musim kemarau, kualitas udara memang dapat memburuk karena ketiadaan hujan dapat mengurangi pengendapan (pencucian polutan di udara oleh proses rain washing)," kata Nasrullah dalam keterangan resminya kepada Okezone, Selasa (30/7/2019).
Baca juga: BMKG: Udara Jakarta Paling Buruk saat Pagi Hari
Menurut Nasrullah, bulan Juni hingga September merupakan waktu-waktu dimana konsentrasi partikulat polutan lebih tinggi dibandingkan bulan bulan lainnya. Terlebih, pada bulan tersebut, Jakarta masih belum diguyur hujan yang menyebabkan udara yang stagnan.