JAKARTA - Berdasarkan hasil pemetaan yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan), tren produksi cabai diperkirakan akan semakin meningkat dalam beberapa pekan mendatang seiring masuknya musim panen raya di sentra-sentra utama.
"Harus diakui produksi cabai rawit Juli - Agustus tahun ini kurang optimal. Meskipun secara kumulatif nasional jumlahnya masih cukup, tapi produksi lapangnya sangat terbatas. Kondisi di Pulau Jawa sebagai sentra utama produksi aneka cabai menunjukkan adanya kelebihan produksi dibanding kebutuhan seluruh Jawa," ujar Plt. Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Kementan, Sukarman, saat dihubungi di Jakarta, Senin (19/9/2019).
Misalnya, kata Sukarman, total kebutuhan cabai rawit pada Agustus sebanyak 35.319 ton, sementara produksi di Pulau Jawa sebesar 35.559 ton. Artinya selisihnya sangat tipis, yakni hanya 239 ton. "Memang cukup sih, tapi dengan selisih yang cukup tipis tersebut, riskan memicu fluktuasi harga di pasar," ujarnya.
Meski begitu menurut Kasubdit Cabai dan Sayuran Buah Kementan, Mardiyah, memasuki September nanti produksi cabai rawit di sentra-sentra utama diperkirakan akan meningkat.
"Memasuki September nanti produksi cabai rawit di pulau Jawa diperkirakan mencapai 37.598 ton. Selanjutnya memasuki bulan Oktober hingga Desember ditaksir semakin meningkat menjadi sekitar 50 ribu ton per bulan. Rata-rata kebutuhan cabai rawit se Jawa mencapai 34 - 35 ribu ton per bulan," ungkap Mardiyah.