"Karena fasilitas-fasilitas ini dapat dianggap tidak berguna dengan serangan presisi pada jam-jam awal konflik," isi laporan tersebut.
Laporan juga mendesak sekutu AS dan seperti Australia dan Jepang untuk merombak investasi militer dan rencana militer mereka.
China memiliki rudal pembunuh DF-21D, yang dapat menghantam kapal induk AS yang bergerak pada jarak hingga 1.500 km.
Rudal tersebut adalah rudal balistik konvensional yang mampu menyerang Singapura dan kepentingan besar Amerika lainnya di Korea Selatan dan Jepang.
(Rachmat Fahzry)