MOSCOW - Rusia dan China menuduh Amerika Serikat (AS) telah memicu ketegangan militer setelah melakukan uji coba rudal.
AS mengatakan bahwa pihaknya telah menguji coba rudal jelajah yang dikonfigurasikan secara konvensional yang mencapai target lebih dari 500 km. Tes semacam itu yang pertama sejak runtuhnya pakta nuklir penting bulan ini.
Amerika Serikat secara resmi menarik diri dari Perjanjian Pasukan Nuklir Jangka Menengah-Perang Era Dingin (INF) dengan Rusia pada 2 Agustus setelah menuduh Moskow melanggarnya.
Isi perjanjian melarang melarang rudal darat dengan jarak antara 310 dan 3.400 mil, mengurangi kemampuan kedua negara untuk meluncurkan serangan nuklir dalam waktu singkat.
Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Ryabkov menanggapi uji coba rudal mengatakan bahwa AS "jelas telah mengambil jalan untuk meningkatkan ketegangan militer."
Namun Rusia tidak akan membiarkan tertarik dalam perlombaan senjata yang mahal dan tidak berencana untuk mengerahkan rudal baru kecuali Amerika Serikat melakukannya terlebih dahulu.
Kremlin mengatakan uji coba rudal AS menunjukkan bahwa Washington telah lama bersiap untuk keluar dari pakta nuklir.