Kisah Agen Rusia yang Menyamar Menjadi Warga Kanada Selama 20 Tahun

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Selasa 27 Agustus 2019 07:17 WIB
Elena Vavilova. (Foto/Wikipedia Commons)
Share :

Kisah Vavilova dibuatkan dalam bentuk serial TV yang diputar di AS, The Americans”. Serial ini bercerita mengenai kisah agen Uni Soviet di Amerika Serikat.

Namun Vavilova mengatakan bahwa cerita dalam serial televisi tersebut hanya sedikit yang mirip dengan kehidupannya.

"Setelah menonton serial The Americans, menurut saya, 'bukan seperti itu kenyataannya,” kata Vavilova.

Serial yang diprosuderi mantan agen CIA itu menceritakan drama psikologis yang dihadapi oleh agen asing di AS. Namun Vaviloa menegaskan bahwa insiden pembunuhan dalam serial tersebut tidak ada saat dirinya berkarir menjadi agen Rusia.

Vavilova dan Bezrukov tidak menggunakan kekerasan dan tidak melakukan “penyamaran”. Keduanya hanya menciptakan karakter secara total agar dapat dipercaya oleh orang lain saat menjalani kehidupan normal.

"Jika Anda berpikir itu seperti James Bond (film aksi agen Inggris), maka pekerjaan Anda selesai, hidup Anda singkat. Orang-orang berpikir kehidupan agen selalu penuh aksi dan berbahaya, sebenarnya rutinitas setiap harinya sangat membosankan," ujar Vavilova.

Dia mengakui penggunaan senjata dan karate diajarkan saat pelatihan menjadi agen, tapi dia tidak pernah menggunakannya saat di lapangan. "Yang paling penting adalah percaya diri,” katanya

FBI menemukan kelompok Agen Rusia itu usai berhasil merekrut Alexander Poteyev, mantan Wakil Kepala Direktorat "S" dari Badan Intelijen Rusia.

Pada sekitar tahun 1999, ia mulai bekerja secara diam-diam dengan CIA, membantu mengungkap jaringan mata-mata Rusia yang beroperasi di Amerika Serikat, yang dikenal sebagai Program Ilegal. Saat ini ia tinggal dalam persembunyian di AS.

Vavilova menegaskan dia mengenal dekat Poteyev tetapi dia tidak yakin apakah keputusannya untuk bekerja dengan AS atas motif uang atau ideologi.

Setelah pertukaran mata-mata pada 2010, informasi mengenai pertukaran dunia intelijen menjadi sangat umum, namun Vavilova mengklaim program pertukaran itu tidak ada. "Tentu saja saya tidak bisa membicarakannya, tetapi saya tahu apa yang kami lakukan, dan tidak masalah apa yang orang lain katakan," katanya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya