"Dulu yang penting bisa dipindahkan dari daerah padat ke daerah yang membutuhkan. Transmigran diberikan sandang, pangan, papan sudah cukup. Saat ini tidak hanya cukup hanya itu. Mereka ingin anaknya sekolah sampai perguruan tinggi, hidup layak seperti masyarakat menengah di perkotaan," ujarnya.
Untuk itu ia meminta peserta Kongres Nasional Transmigran agar dapat merumuskan model yang bisa memberikan benefit lebih besar kepada transmigran. Jika tidak ada benefit lebih yang diberikan pada transmigran, ia khawatir para transmigran agar pulang ke kampung halaman atau melakukan urbanisasi ke kota.
"Semoga kongres ini bisa menciptakan model bisnis baru untuk transmigrasi, untuk menjawab tantangan-tantangan besar kita di masa akan datang," ujarnya.
Di tempat yang sama, Wakil Rektor Bidang Perencanaan Keuangan dan Sistem Informasi UGM, Supriyadi menambahkan, UGM aktif berpartisipasi membangun desa, daerah tertinggal, dan transmigrasi sejak 1970-an.
“Salah satu partisipasi tersebut adalah dengan mengirimkan lebih dari 8.000 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) setiap tahunnya,” tutup Supriyadi. (ADV)
(Fahmi Firdaus )