LONDON - Rekaman yang menunjukkan ratusan tahanan yang ditutup matanya dan tangannya diikat di wilayah China yang mayoritas penduduknya muslim diyakini asli, kata sumber keamanan Eropa melansir Sky News, Sabtu (21/9/2019).
Tahanan itu diduga berasal dari minoritas Muslim Uighur di China, kata sumber itu.
Baca juga: Mencari Kebenaran di Kamp 'Reedukasi' Muslim Uighur di China
Baca juga: Kesaksian Warga Kazakhstan soal Pengasingan yang Dialami Muslim Uighur di China
Organisasi hak asasi manusia menuduh China menahan satu juta orang, sebagian besar etnis Uighur, di kamp-kamp penahanan yang luas di provinsi Xinjiang, tuduhan yang dibantah keras oleh China.
Rekaman itu, diposting di Twitter dan YouTube, menunjukkan barisan pria, berrambut botak, tangan terikat di belakang, duduk dalam barisan di lantai serta dijaga oleh penjaga di sebuah stasiun di kota Korla di Xinjiang, barat laut China.
"Kami telah memeriksa rekaman dan percaya itu asli,” kata seorang sumber keamanan Eropa.
"Itu menunjukkan ada sekitar 600 tahanan dipindahkan. Mereka dibelenggu bersama, rambut mereka dicukur, matanya ditutup dan tangan mereka diikat ke belakang. Ini tipikal cara orang China memindahkan tahanan jenis ini."
Gambar-gambar itu diperkirakan telah diambil awal tahun ini, sumber itu menambahkan.
战斗恐惧!
这是中国政府长期在新疆维吾尔自治区压制人权与基本自由。#新疆#维吾尔人#共产党#人权#不公正#没有自由 pic.twitter.com/JDMk45mopT— War on Fear (@warcombatfear) September 17, 2019
Sky News melaporkan pihaknya tidak dapat memverifikasi rekaman.
Kedutaan China di London belum menanggapi pertanyaan tentang klip tersebut.
Para ahli Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berbicara tentang "laporan yang dapat dipercaya" tentang China menahan satu juta warga Uighur dan minoritas Muslim lainnya di kamp-kamp penahanan massal di Xinjiang.