Saat Kelompok Bersenjata Takut Culik Kapten Kapal Asal Indonesia

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Rabu 25 September 2019 13:39 WIB
Foto Okezone/Arif Julianto
Share :

KOTA KINABALU - Nelayan Indonesia tidak diculik oleh kelompok bersenjata Filipina karena mereka khawatir akan ditegur oleh pimpinan kelompok Abu Sayyaf.

Nama nelayan itu kapten Lautu Raali (54). The Star melaporkan, Rabu (25/9/2019) Lautu pada 2016 pernah diculik oleh Abu Sayyaf dan disandera di Pulau Jolo, pulau di barat daya Filipina selama 14 bulan.

Tiga awak kapal kapten Lautu juga dibebaskan ketika mereka mengaku sebagai suku Suluk, suku yang berasal dari Pulau Sulu, Filipina selatan.

Sumber-sumber dari pihak keamanan Filipina mengatakan orang-orang bersenjata itu bekerja untuk Salip Mura dari Abu Sayyaf.

Para penculik berkeliaran di perairan Tambisan timur yang berbatasan dengan pulau Tawi-Tawi di Filipina selatan.

Baca juga: 3 Nelayan Indonesia Diculik di Malaysia

Baca juga: Kelompok Militan Diduga Abu Sayyaf Culik 10 Nelayan di Perairan Malaysia

Sumber itu mengatakan bahwa kelompok penculik telah berkeliaran di perbatasan laut selama berbulan-bulan untuk mencari calon sandera.

Pada Senin (23/9) kelompok itu menculik tiga WNI setelah membiarkan Lautu dan 3 awaknya.

Para penculik dilaporkan berbicara dalam bahasa Suluk dan Melayu. Mereka memutuskan tidak membawa Lautu karena mereka Salip, atasannya, akan marah jika mereka membawa kembali seorang mantan sandera ke Jolo.

Ketiga awak Lautu diketahui bernama Rosman Ahmadun (43), Rajiman Kuk Su Tang (34), serta seorang Suluk Filipina bernama Hashim (38).

Saat kapal penangkap ikan kedua muncul, empat orang bersenjata itu melaju ke arahnya dan menculik tiga orang Indonesia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya