BMKG: Musim Kemarau Diprediksi hingga Pertengahan November

Fakhrizal Fakhri , Jurnalis
Jum'at 27 September 2019 04:04 WIB
ilustrasi
Share :

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau di Tanah Air masih akan berlangsung hingga awal Oktober atau pertengahan November 2019. Sementara puncak musim hujan diprediksi terjadi pada Januari hingga Februari 2020.

"Secara umum BMKG memprediksi musim kemarau masih berlangsung hingga pertengahan November, awal Oktober. Kemudian di beberapa wilayah saat ini sudah masuk masa transisi ke musim penguhajan," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG Mulyono R Prabowo, Kamis (26/9/2019).

Ketidakseragaman waktu permulaan musim hujan ini, menurut Prabowo, disebabkan karena luasnya wilayah Indonesia. Disebutkan, musim hujan umumnya merambat dari Sumatra bagian utara, tengah, selatan, lalu ke Kalimantan, kemudian Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan terakhir di Nusa Tenggara Timur.

"Dengan kata lain wilayah yang mengalami kemarau terpanjang di NTT," tuturnya.

Selain luasnya wilayah Indonesia, perbedaan lamanya musim kemarau juga tergantung letak geografis di wilayah tersebut. Bahkan, kata Prabowo, satu daerah dengan daerah lain dalam satu provinsi juga bisa memiliki masa peralihan yang berbeda.

Baca Juga : Mayoritas Kebakaran Hutan Terjadi di Lahan Milik Perorangan

"Dari posisi yang ada, kebetulan Sumatra ini timurnya terlindungi Semenanjung Malaysia. Ini memberikan pengaruh terhadap iklimnya. Untuk waktu tertentu, bagian barat pada umumnya lebih basah daripada timur. Meski satu Provinsi Riau, tapi bagian tengah lebih basah daripada timur. Letak geografis ini membuat karakteristik Riau barat dan timur berbeda," jelasnya.

Sementara untuk puncak musim hujan, BMKG memprediksi pada umumnya akan terjadi pada Januari dan Februari, di mana di beberapa tempat, seperti di Sumatra bagian barat cenderung akan terjadi lebih awal.

(Angkasa Yudhistira)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya