Di satu sisi Profesor Worm-Müller memahami kekaguman terhadap Gandhi sebagai tokoh yang dihormati dan dicintai publik di India, namun di sisi lain dia juga melihat Gandhi sebagai seorang pemimpin politik, yang menurutnya kurang menguntungkan dalam pemilihan.
“Perubahan tajam dalam kebijakannya, yang sulit dijelaskan oleh para pengikutnya. (...) Dia adalah pejuang kemerdekaan dan diktator, seorang idealis dan nasionalis. Dia sering kali adalah seorang Kristus (orang suci), tetapi kemudian, tiba-tiba, (menjadi) seorang politisi biasa,” tulis Profesor Worm-Müller sebagaimana dikutip dari nobelprize.org.
Kritik lain terhadap Gandhi adalah bahwa dia utamanya adalah seorang tokoh nasionalis India, sehingga menimbulkan pertanyaan apakah ide-ide Gandhi dimaksudkan untuk dunia secara universal atau hanya untuk orang India saja.
Gandhi tidak terpilih pada 1937, dengan Hadiah Nobel Perdamaian dianugerahkan pada Lord Cecil of Chelwood, seorang penggagas terbentuknya Liga Bangsa-Bangsa, yang merupakan organisasi cikal bakal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Ole Colbjørnsen kembali mencalonkan Gandhi pada 1938 dan 1939, tetapi lagi-lagi dia tidak terpilih. Setelah berselang hampir 10 tahun, barulah nama Gandhi kembali masuk sebagai salah satu kandidat komite.
Pada 1947 nominasi Gandhi datang melalui telegram dari India, melalui Kantor Luar Negeri Norwegia. Para nominatornya adalah Perdana Menteri Bombay, B.G. Kher; Perdana Menteri Provinsi Bersatu India, Govindh Bhallabh Panth, dan Presiden Majelis Legislatif India, Mavalankar.
Namun saat itu, konflik antara India yang baru saja merdeka dengan Pakistan yang memisahkan diri dari India-Inggris turut menjadi pertimbangan bagi komite Nobel. Dua anggota komite Nobel Herman Smitt Ingebretsen dan Christian Oftedal mendukung Gandhi, namun mereka tidak berhasil meyakinkan tiga anggota lainnya Martin Tranmæl, Birger Braadland, dan Gunnar Jahn. Ketiganya enggan menganugerahkan Nobel Perdamaian kepada Gandhi di tengah konflik India dan Pakistan, sementara Gandhi dianggap sangat condong ke salah satu pihak.