WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump mengakui dia membiarkan Turki “bertarung” sebentar di Suriah sebelum pencapaian kesepakatan gencatan senjata.
Berbicara saat rapat umum di Dallas, Trump mengakui pendekatannya tidak biasa, tetapi ia mengatakan bahwa gencatan senjata dicapai tanpa menumpahkan setetes darah warga AS.
"Itu tidak konvensional, apa yang saya lakukan. Saya katakan, mereka harus bertarung sebentar. Kadang-kadang Anda harus membiarkan mereka bertarung sebentar," kata Trump mengutip Sky News, Jumat (18/20/2019).
Trump menambahkan, "Turki akan bahagia. Rakyat Kurdi akan bahagia. ISIS tidak akan bahagia."
Gencatan senjata Turki menyusul diskusi antara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan wakil presiden Amerika Mike Pence di Ankara.
Baca juga: Trump Sebut Erdogan Iblis dan Bodoh Terkait Serangan ke Suriah
Baca juga: Ratusan Kerabat IS Melarikan Diri dari Kamp di Suriah
Ini dirancang untuk memastikan bahwa pasukan Kurdi dapat menarik diri dari "zona aman", wilayah yang ingin dijadikan Turki sebagai tempat tinggal pengungsi Suriah.
Sebelumnya di Twitter, Trump mengklaim "jutaan nyawa akan diselamatkan" dampak gencatan senjata.
Wakil presiden AS Mike Pence mengatakan, AS akan terus terlibat secara diplomatis, politis. “Dan tentu saja, dengan bantuan kemanusiaan dan untuk mendukung semua orang yang terkena dampak di wilayah ini."
Serangan Turki telah menciptakan krisis kemanusiaan baru di Suriah dengan 200.000 warga sipil melarikan diri dari kekerasan, dan peringatan keamanan terhadap ribuan pejuang Negara Islam yang kabur dari penjara.