Di beberapa bagian Santiago, ratusan tentara dikerahkan di jalan-jalan untuk pertama kalinya sejak 1990, ketika Chili kembali ke demokrasi setelah kediktatoran Augusto Pinochet.
Foto: AFP.
Pada hari kedua demonstrasi yang penuh kekerasan, pengunjuk rasa mendirikan barikade dan membakar bus, dan polisi menggunakan gas air mata dan meriam air. Bentrokan pecah di pusat kota dengan Wali Kota Felipe Alessandri menggambarkan situasi kacau.
Berbicara di televisi, Presiden Piñera mengatakan bahwa dia telah mendengarkan "dengan rendah hati suara rekan saya" dan untuk ketidakpuasan atas biaya hidup. Demikian diwartakan BBC, Minggu (20/10/2019).
Jenderal Javier Iturriaga del Campo, yang bertanggung jawab atas keamanan di Santiago di bawah keadaan darurat, mengatakan jam malam akan diberlakukan antara pukul 22:00 sampai 07:00 di kota dan daerah-daerah sekitarnya.