TASIKMALAYA - Kampung Naga merupakan komunitas tradisonal yang tetap mempertahankan adat istiadatnya sampai sekarang. Kampung yang terletak di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat karena keunikannya mengundang kekaguman dan menarik perhatian masyarakat, baik dalam maupun luar negeri untuk berkunjung.
Berbagai keunikan dan kelebihan Kampung Naga bukan berarti mereka tidak mempunyai masalah, letaknya yang cukup jauh dari pusat kesehatan membuat mereka masih kurang terjangkau oleh tenaga kesehatan lokal. Karena itu MNC Peduli melalui RCTI dalam rangkaian HUT ke-30 MNC Group mengadakan pengobatan gratis untuk 500 warga Kampung Naga dan sekitarnya.
Selain bekerjasama dengan Persatuan Dokter Umum Indonesia (PDUI) juga turut serta Komunitas POC Indonesia yang memberikan 5.000 bibit pohon dan benih ikan. Kegiatan ini juga diikuti komunitas lainnya.
Ketua POC Indonesia, Azwi Bagindo mengatakan Selain memberikan lima ribu bibit tanaman secara gratis, kegiatan bakti sosial MNC Peduli juga dilanjutkan dengan melakukan pengobatan secara gratis kepada 400 orang warga kampung naga dan sekitarnya, yang tergolong masih hidup tradisional, dan mempertahankan adat istiadatnya
“Bukan hanya kepada orang dewasa, pengobatan secara gratis juga dilakukan kepada anak-anak dan balita, yang tinggal dikampung naga kabupaten tasikmalaya” tambah Azwi.
Tony Andrianto selaku Head Integrated Corporate Secretary MNC Media menjelaskan, “MNC Peduli melalui RCTI bukan pertama kalinya bekerjasama dengan PDUI maupun POC Indonesia, karena sama-sama memiliki tujuan untuk membantu masyarakat yang memerlukan bantuan, terutama untuk masyarakat yang sulit mendapatkan akses kesehatan. Kedepan kerjasama ini bisa terus berlanjut, sehingga akan makin banyak masyarakat yang mendapat bantuan dan kesejahteraan meningkat”.
Lokasi Kampung Naga yang dikelilingi oleh bukit dan lembah menjadi tantangan tersendiri bagi paramedis yang tergabung dalam PDUI untuk menuju lokasi pengobatan. Namun semua itu terbayar dengan antusiame warga Kampung Naga dan sekitarnya yang mendatangi lokasi pengobatan gratis.
Menurut Dr. Arius Karman,MARS, Penasehat PDUI Banten, mewakili ketua umum PP PDUI “dalam kegiatan ini 15 personil kesehatan diturunkan, terdiri dari 8 dokter, 2 perawat, 3 petugas farmasi dan 2 bidan untuk membantu masyakarat Kampung Naga dan sekitarnya memperoleh layanan kesehatan.
Semoga dengan hadirnya tim kesehatan dari PP PDUI ini bisa membantu warga yang kesulitan mencapai akses pengobatan, serta memperoleh tambahan pengetahuan tentang kesehatan”
Warga Kampung Naga hingga kini bertahan tidak menggunakan listrik, untuk penerangan sehari-hari warga menggunakan lampu minyak, dan kayu bakar untuk memasak. Keunikan lain dari Kampung Naga adalah bentuk rumah yang terbuat dari bahan lokal, letak rumah yang tersusun rapi dengan design seragam menghadap barat atau timur serta jumlah rumah yang tetap 103, dimana 100 merupakan rumah warga sementara 3 lainya merupakan lumbung, pendopo dan masjid.
(Salman Mardira)