GUIYANG - Para simpatisan menyumbangkan hampir satu juta yuan (sekira Rp1,9 miliar) kepada seorang pelajar China yang dirawat di rumah sakit setelah hidup dengan 2 yuan (sekira Rp3 ribu) sehari selama lima tahun.
Kasus Wu Huayan mengejutkan orang-orang China setelah ia menjadi berita utama awal pekan ini.
Wanita berusia 24 tahun itu mengalami malnutrisi serius saat berjuang untuk belajar dan membantu kakaknya yang sakit.
Kisah Wu juga memicu kemarahan pihak berwenang karena gagal mengenali keadaannya dan membantunya lebih awal.
Sebelumnya, bulan ini, wanita muda itu pergi ke rumah sakit setelah mengalami kesulitan bernafas, menurut media China via BBC, Jumat (1/11/2019).
Baca juga: Bocah Lelaki 13 Tahun Bunuh Gadis Berusia 10 Gegerkan China
Baca juga: Tim China Ketahuan Curang Dalam Kejuaran Dunia Militer
Tingginya hanya 135cm, beratnya tidak lebih dari 20kg.
Para dokter menemukan dia menderita masalah jantung dan ginjal karena kekurangan makan dan selama. Wu bilang dia perlu menabung uang untuk membantu saudara kakaknya yang sakit.
Wu kehilangan ibunya ketika dia berusia empat tahun dan ayahnya meninggal ketika dia masih di sekolah.
Dia dan saudara lelakinya kemudian dirawat oleh nenek mereka, dan kemudian oleh seorang paman dan bibi yang hanya bisa membantu memberikan mereka dengan 300 yuan (sekira Rp590 ribu) setiap bulan.
Sebagian besar uang itu digunakan untuk biaya pengobatan adik lelakinya, yang memiliki masalah kesehatan mental.
Ini berarti Wu hanya menghabiskan 2 yuan sehari untuk dirinya sendiri, bertahan hidup sebagian besar dari cabai dan beras.
Ia dan adiknya berasal dari Guizhou, salah satu provinsi termiskin di China.
Kasus ini memicu curahan kekhawatiran dan kemarahan pada pihak berwenang.
Banyak orang di media sosial mengatakan mereka ingin menyumbang, dan banyak yang menyuarakan keprihatinan tentang perguruan tinggi yang tidak membantunya.
Seorang pengguna menyebut situasinya "lebih buruk daripada para pengungsi di Afghanistan", sementara yang lain menunjuk pada biaya yang luar biasa dari perayaan ulang tahun ke 70 China, dengan mengatakan uang itu bisa dihabiskan dengan lebih baik.
Yang lain menyatakan kekaguman mereka pada upayanya untuk membantu saudaranya, sementara juga tetap mempertahankan studi di perguruan tinggi.
Pejabat merilis pernyataan yang mengatakan Wu telah menerima subsidi dari pemerintah. Dana yang diberikan antara 300 (sekira Rp590 ribu) dan 700 yuan (sekira Rp1,4) sebulan. Wu juga juga mendapatkan dana bantuan darurat sebesar 20.000 yuan (sekira (39 juta).
"Kami akan terus mengikuti kasus gadis yang berpikiran kuat dan baik ini," kata Biro Urusan Sipil Kota Tongren.
"Kami akan secara aktif bekerja sama dengan departemen terkait lainnya untuk menyelesaikan masalah sesuai dengan standar hidup minimum dan tanggung jawab bantuan sementara yang dipikul oleh departemen urusan sipil."
(Rachmat Fahzry)