Arief Yahya: Pariwisata Ibarat Bola Salju yang Menggelinding Cepat

, Jurnalis
Sabtu 02 November 2019 15:49 WIB
mantan Menpar Arief Yahya (dok:Kemenparekaf)
Share :

Sejak dulu, Arief Yahya memang tidak ingin pariwisata itu gaduh dan penuh polemik pro kontra. Karena ekosistem di pariwisata dan ekonomi kreatif itu sangat sensitif dengan ketidakpastian. Mereka adalah industri yang harus menjaga hospitality, keramah tamahan, dan kesantunan. Negara pasar juga mudah bereaksi dengan travel advice, jika situasi tidak kondusif.

“Thailand benchmark yang bagus, mereka cepat recovery pasca krisis politik di negaranya. Kita juga harus banyak mengisi waktu untuk optimistik, belajar dari Negeri Gajah Putih, pesaing profesional kita di pariwisata, itu,” jelas Arief.

Mengapa kita butuh pesaing? “Itu pertanyaan bagus, agar kita terus memberikan service excellent, selalu melayani yang terbaik. Bahkan, kalau tidak ada pesaing pun, kita harus cari pesaing. Atau sparing partner, jadi terus berkompetisi dan mengejar juara,” jawab pria asli Banyuwangi yang hobi berkebun ini.

Bahkan sampai akhir masa kepemimpinan Arief Yahya, Oktober 2019, Indonesia masih masuk ranking 1 dari Top 20 Besar Dunia dari Readers Choice Awards 2019, yang dikeluarkan media Condé Nast Treveler, yang dipilih oleh para pembaca dan viewers nya dari seluruh dunia.

Indonesia nomor 1, disusul Thailand, Filipina no 8, dan Vietnam 10. Hanya 3 negara itu di ASEAN yang masuk top 20. Banyak orang yang menyangka awards itu tidak berarti apa-apa. Dalam ilmu branding, itu sangat diperlukan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya