Lebih lanjut, Febri menyoroti banyaknya penyerangan terhadap sosok Novel Baswedan di media sosial (medsos) yang menuding adanya rekayasa pasca-adanya teror penyiraman air keras. Padahal, Novel merupakan korban dalam kasus teror penyiraman air keras.
"Kami sangat menyayangkan dan rasanya ada orang orang yang bertindak di luar rasa kemanusiaan kita ketika Novel yang sudah jadi korban, jelas jelas menjadi korban dari pemeriksaan dokter di pertama kali di mitra keluarga pada saat itu, kemudian dibawa ke JEC dan kemudian dibawa ke Singapura itu sangat jelas bahwa ia adalah korban dari penyiraman air keras," ujarnya.
"Bahkan, kalau kita dengar konferensi pers dari tim gabungan yang dibentuk Polri itu jelas disebut di sana penyiraman dan karakter air keras yang terkena ke novel tersebut. Nah, sekarang bagaimana mungkin Novel yang dituduh melakukan rekayasa tersebut," tuturnya.
Baca Juga: DPR Berharap Kabareskrim Baru Bisa Selesaikan Kasus Novel Baswedan
(Arief Setyadi )