Bahkan, kandidat yang maju pun sudah teruji karena sebelum mencalonkan diri kapasitas mereka diukur oleh popularitas dan elektabilitas.
"Tidak juga faktor uang itu satu-satunya, elektabilitas yang penting. Kalau hanya faktor uang, punya uang enggak ada elektabilitas juga ya buang uang ke laut. Elektabilitas itu muncul dari kepercayaan publik. Kalau punya elektabilitas tanpa money politic pun bisa menang," tutur Dedi.
Baca Juga: Mendagri Tito: Kalau Ada Calon Kepala Daerah Ngaku Enggak Bayar, Saya Ingin Ketemu!
Dengan adanya proses itu, lanjut Dedi, penyaringan calon kepala daerah dapat berjalan baik. “Tidak ada yang ribut, tidak ada pendaftaran pun enggak apa-apa kalau elektabilitasnya baik. Sebaliknya kalau dari DPRD terjadi sentralisasi. Semuanya berebut pengaruh pusat," tandas dia.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyatakan kemungkinan pihaknya bakal mengkaji pemilihan kepala daerah (Pilkada) secara langsung. Apalagi, kata Tito, sistem politik Pilkada serentak sudah berjalan selama 20 tahun dan menurut dia perlu dilakukan evaluasi untuk mengetahui apakah masih relevan.
(Fiddy Anggriawan )