Rupanya peruntungan Tri menjadi pengepul fotokopi masih terus berlanjut. Dia mulai tertarik untuk menjalani bisnis di bidang transportasi tour and travel dengan nama Khatulistiwa. Bukan perkara mudah, karena saat itu sudah banyak kompetitor yang sudah lama berdiri.
Bisnis transportasi yang digelutinya menyasar wisatawan yang hendak berwisata. Apalagi, dia juga memiliki hobi naik gunung yang berhubungan dengan banyak mahasiswa lain, dan menjadi pangsa pasar potensial.
“Bisnis tour and travel ini saya mulai tahun 2009. Pekerjaan yang paling enak itu adalah hobi yang dibayar. Jadi bagaimana menjadikan hobi itu sebagai bisnis dan kita mendapatkan penghasilan dari sana,” ungkapnya.
Dia berpikir keras untuk mengembangkan bisnisnya. Teknologi informasi berupa internet tak hanya digunakan untuk menunjang perkuliahan di kampus, tetapi juga memperluas pasar bisnis. Tri melayani pemesanan tiket melalui online.
Di sini, bisnis Tri bisa maju selangkah dari semula usaha manual menjadi berbasis tiket online. Pasarnya kian terbuka. Bahkan dia mendapat banyak konsumen dari luar Pulau Jawa yang hendak berwisata ke sejumlah objek wisata.