HONG KONG - Lebih dari 8.000 bom bensin atau bom molotov yang siap digunakan di jalan-jalan dan demonstrasi di Hong Kong telah ditemukan di Universitas Cina sejauh ini. Hal itu diungkapkan sebuah sumber kepada South China Morning Post (SCMP).
Sementara itu, sumber dalam kepolisian mengatakan lebih dari 1.000 orang ditangkap dan didata pada Senin, Angka harian tertinggi sejak protes meletus pada Juni.
BACA JUGA: Kampus Hong Kong Terbakar Setelah Berubah Jadi Medan Pertempuran Polisi dan Demonstran
Penemuan bom-bom bensin itu terungkap ketika Kepala Eksekutif Carrie Lam mengutuk sebuah "pabrik senjata", yang menyimpan 2.000 botol cairan yang mudah terbakar, yang ditemukan di sebuah kampus universitas yang tidak dia identifikasi. Lam mengatakan adalah hal yang mengejutkan bahwa sebuah kampus universitas telah menjadi tempat jalur produksi untuk senjata.
"Saya tahu ribuan bom bensin yang tidak digunakan telah ditemukan di sebuah universitas, dengan bahan kimia berbahaya dicuri dari laboratorium," katanya.
Troli berisi campuran kimia untuk bom molotov yang ditemukan di kampus Universitas Politeknik Hong Kong (PolyU). (Foto: South China Morning Post)