JAKARTA - Wakil Presiden RI, KH Ma'ruf Amin menegaskan bahwa perubahan harus dilakukan secara cepat dan tepat. Sebab, bangsa ini harus mengejar ketertinggalan. Ia berharap Nahdlatul Ulama (NU) sebagai ormas keagamaan dan kemasyarakatan dapat memainkan peranan itu.
"Perubahan itu harus dilakukan (secara) cepat. Tidak boleh pelan-pelan karena sudah ketinggalan. Paradigma alon-alon asal kelakon harus ditinggalkan," kata Wapres Ma'ruf di acara Maulid Akbar PBNU di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (21/11/2019) malam.
Di era kekinian, Ma'ruf mengatakan, semuanya serba akselerasi alias menitikberatkan pada kecepatan. Namun, ia menggarisbawahi bahwa kecepatan harus dibarengi dengan ketepatan. Keduanya harus bisa dilakukan oleh bangsa Indonesia saat ini.
"Kalau tidak cepat bisa ketinggalan zaman. Tapi juga harus tepat. Kalau tak tepat nanti berantakan," imbuhnya.
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menekankan, apa yang dikerjakan masyarakat harus menghasilkan nilai produktivitas tinggi. Ada dua hal yang mesti dirubah saat ini. Pertama, adalah perubahan paham keagamaan.