TEL AVIV - Jaksa Agung Israel telah mendakwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dengan tuduhan suap, penipuan dan pelanggaran kepercayaan yang berkaitan dengan tiga kasus terpisah. Netanyahu dituduh menerima hadiah dari pengusaha kaya dan memberikan bantuan untuk mencoba mendapatkan liputan pers yang lebih positif.
Netanyahu menyebut dakwaan itu sebagai sebuah “upaya kudeta”, dan menyatakan proses pengadilan dalam kasus-kasus tersebut telah “tercemar”. Dia juga menegaskan bahwa dia tidak akan mengundurkan diri dan tidak diwajibkan secara hukum untuk melakukannya.
BACA JUGA: PM Israel Benjamin Netanyahu Didakwa Melakukan Korupsi
Dalam pidato yang disiarkan televisi, dia mengatakan pihak berwenang "tidak mengejar kebenaran, melainkan mengejar dirinya", dan meminta negara untuk "menyelidiki para penyelidik".
Jaksa Agung Avichai Mandelblit mengatakan dia membuat keputusan "dengan berat hati", tetapi mengatakan putusan itu menunjukkan tidak ada yang di atas hukum di Israel.
"Penegakan hukum bukan pilihan. Ini bukan masalah kanan atau kiri. Ini bukan masalah politik," katanya sebagaimana dilansir BBC, Jumat (22/11/2019).
Mandelblit mengatakan pada Februari bahwa ia bermaksud untuk menuntut Netanyahu sehubungan dengan tiga kasus yang dikenal sebagai Kasus 1.000, Kasus 2.000 dan Kasus 4.000, menunggu sidang terakhir yang akhirnya digelar bulan lalu.
Istri Netanyahu, Sara juga tersangkut kasus hukum tahun lalu. (Reuters)
Pengumuman putusan itu dikeluarkan di tengah pertikaian politik di Israel setelah dua pemilihan umum yang tidak meyakinkan pada April dan September.
Pada Rabu, saingan Netanyahu untuk jabatan perdana menteri, Benny Gantz, mengatakan dia tidak dapat membentuk koalisi pemerintahan dengan mayoritas di parlemen. Dia telah diberi kesempatan untuk mencoba setelah Netanyahu sebelumnya gagal melakukannya.
Presiden Reuven Rivlin pada Kamis meminta anggota parlemen untuk menyetujui calon perdana menteri dalam waktu 21 hari dan menghindari pemilihan ketiga dalam setahun yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Setelah dakwaan terhadap saingannya diumumkan, Gantz menyampaikan dukungannya untuk jaksa agung dan lembaga penegak hukum melalui sebuah tweet, mengatakan bahwa itu adalah "hari yang sangat menyedihkan" bagi Israel.