Mahathir Isyaratkan Normalisasi Hubungan Malaysia - Korut

Rahman Asmardika, Jurnalis
Rabu 27 November 2019 12:54 WIB
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohammad. (Foto: Reuters)
Share :

BUSAN - Malaysia berencana untuk menghidupkan kembali hubungannya yang dulu dekat dengan Pyongyang, yang memburuk dan terputus setelah pembunuhan saudara tiri pemimpin Korea Utara Kim Jong-un di Kuala Lumpur hampir tiga tahun lalu.

"Sekarang saatnya untuk melanjutkan hubungan normal antara Malaysia dan Korea Utara," kata Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad dalam sebuah wawancara dengan Yonhap pada Selasa, 26 November. “Kami ingin bersahabat dengan semua negara di dunia ... Bahkan Korea Utara dapat menyediakan perdagangan untuk kami. Kami tidak suka konfrontasi."

BACA JUGA: Marahan Hebat, Malaysia - Korut Tak Akan Berperang

Perdana Menteri Malaysia berusia 94 tahun itu tengah berada di Busan, Korea Selatan untuk menghadiri pertemuan puncak Korea Selatan dengan ASEAN.

Dilaporkan South China Morning Post, Mahathir menekankan pragmatisme diplomatik Malaysia dan menegaskan kembali dalam wawancara dengan Yonhap kesediaannya untuk membuka kembali kedutaan Malaysia di Pyongyang, yang sebagian ditutup setelah pembunuhan dengan racun mematikan terhadap Kim Jong-nam pada Februari 2017.

Kedutaan Besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia. (Reuters)

Mahathir mengatakan pembicaraan tentang pemerintah Korea Utara yang berada di belakang pembunuhan itu hanyalah "kecurigaan" dan mencatat bahwa pembunuhan itu tidak mempengaruhi keamanan Malaysia.

"Kami bertemu (pejabat Korea Utara), kami berbicara dengan mereka," katanya seperti dikutip. "Kami akan berbicara dengan mereka mengenai waktu yang tepat bagi kami untuk membuka kedutaan."

Berbicara kepada wartawan Malaysia, Mahathir mengatakan para pemimpin ASEAN dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in telah membahas program nuklir Korea Utara, dengan blok beranggotakan 10 negara itu dengan suara bulat setuju bahwa semenanjung Korea harus bebas dari senjata nuklir.

BACA JUGA: Mahathir: Malaysia Siap Pulihkan Hubungan dengan Korut

Namun, ia menyalahkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump atas kegagalan pembicaraan denuklirisasi antara Washington dan Pyongyang. Mahathir mengatakan bahwa upaya Korea Utara untuk mengurangi kegiatan nuklirnya "tidak dihargai" oleh Washington.

Mahathir mengatakan bahwa Kim Jong-un diminta untuk "secara praktis melakukan demiliterisasi seluruh negaranya" sebelum mendapatkan keringanan sanksi internasional. Dia menyarankan pelonggaran sanksi seharusnya "sedikit" diberikan sebagai imbalan atas tindakan Pyongyang mengurangi sebagian dari program senjatanya.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya