PASURUAN - Peristiwa kecelakaan Gus Hilman yang tewas di ruas tol Pandaan-Malang, merupakan pelajaran penting bagi seluruh pengemudi agar tidak mengemudi kendaraan dalam kondisi lelah atau mengantuk.
Berdasarkan laporan Kasat PJR Polda Jawa Timur Kompol Dwi Sumrahadi Rakhmanto, kecelakaan ini terjadi karena pengemudi mengantuk saat mengendarai dengan kecepatan tinggi. Sehingga mobil Toyota Innova dengan nopol N 1261 DX menabrak bagian belakang truk.
Menurut Dwi, peristiwa tabrakan karena pengemudi mengantuk memang banyak terjadi di jalan tol luar kota. Kebanyakan karena para pengemudi ini memaksa diri berkendara agar cepat sampai tujuan meski kondisi membahayakan.
Menurut Pendiri dan instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, pengemudi idealnya memiliki kekuatan tubuh dan konsentrasi dalam mengemudikan mobil tak lebih dari 10 jam.
"Mengemudi idealnya hanya bisa dilakukan dengan rentang waktu maksimum 10 jam. Lebih dari waktu tersebut, tubuh tidak dianjurkan mengemudi melebihi batas waktu tersebut," ujarnya.
Jusri menambahkan, para pengemudi harus bisa mengatur waktu dengan baik. Manajemen waktu ini antara lain memahami bahwa batas maksimum berkendara tidak kurang dari 10 jam. Dan setiap dua jam, pengemudi dianjurkan melakukan relaksasi atau istirahat sesaat.
Pengaturan waktu ini, kata Jusri, berbeda untuk masing-masing orang/ pengemudi. Tidak harus setiap dua jam. Tergantung kondisi tubuh selama perjalanan. Karena semakin lama perjalanan, makin turun stamina seseorang.
(Mufrod)