BEKASI - Habis banjir terbitlah sampah. Istilah itu mungkin tepat dikaitkan dengan banjir yang menerjang Jakarta, Bogor, Depok dan Bekasi (Jabodetabek) pada Rabu 1 Januari 2020.
Pasalnya, banjir yang menerjang itu menyisakan sisa-sisa masalah, seperti sampah perabotan rumah tangga. Alhasil, sampah akibat banjir itu menjadi masalah baru bagi lingkungan.
Baca Juga: Pasca-Banjir, Sampah di Bekasi Melonjak hingga 200 Ton per Hari
Di Kota Bekasi saja terdapat sejumlah titik pembuangan sampah rumah tangga, yang dibuang begitu saja di pinggir jalan.
Berdasarkan pantauan Okezone di Jalan Baru Underpass, terdapat gundukan sampah yang bertengger di pinggir jalan. Sampah berserakan dengan luas sekira 20 sampai 30 meter dan tinggi mencapai 1 meter.
Sampah-sampah kebanyakan perabot rumah tangga seperti kasur, bantal, kayu balok, bangku, bahkan kulkas. Akibat pembuangan sampah di pinggir jalan itu berimbas pada kepadatan arus lalu lintas.
"Ini ada intruksi, kalau gak ada kita gak berani. Tapi soal pengangkutan, kita belum tahu disuruh sabar aja," kata Manan (65), warga RT06/02, Kelurahan Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi, kepada Okezone, Senin (6/1/2020).
Dia juga merasa kerepotan dengan sampah sisa banjir tersebut. Bahkan, Manan bersama warga menjaga wilayahnya agar tidak ada lagi yang membuang sampah sembarangan.
"Bukanya diangkut tapi lama, kalau gini kan kita jaga, takut ada warga yang di jalan terus buang ke sini," kata dia.
Dia pun berharap, permasalahan sampah ini segera diselesaikan. Terlebih lagi, masalah banjir saat ini sudah tidak terjadi lagi. "Masak kita mau nunggu ini banjir lagi, ya makin numpuk nanti," kata dia.
Tak hanya di Jalan Baru Underpass, hal serupa juga terjadi di Harapan Jaya. Sampah terlihat berjejer di jalan. Sampah perabotan itu hampir memakan setengah jalan. Alhasil, kemacetan panjang pun terjadi.