Warga Iran Kecam Penembakan Pesawat Ukraina, Donald Trump: Kalian Sangat Menginspirasi

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Senin 13 Januari 2020 05:04 WIB
Presiden AS Donald Trump (AP)
Share :

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengunggah dukungan bagi pengunjuk rasa di Iran yang menuntut pertanggung jawaban pejabat terkait atas penembakan terhadap pesawat Ukraina yang menewaskan 176 orang. Trump menyebut keberanian pendemo sangat menginspirasi.

Trump mengunggah pesan dalam bahasa Inggris dan Farsi, mengatakan: "Untuk orang-orang Iran yang berani dan menderita: Saya berdiri bersama kalian sejak awal kepemimpinan saya dan pemerintah saya akan terus berdiri bersama kalian.

"Kami memperhatikan unjuk rasa yang kalian lakukan secara seksama. Keberanian kalian sangat menginspirasi."

Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengunggah cuitan berisi video unjuk rasa di Iran dan mengatakan: "Suara warga Iran sangat jelas. Mereka telah jengah dengan kebohongan rezim, ketidakmampuan, dan kebrutalan IRGC (Garda Revolusi Iran) di bawah Khamenei. Kami berdiri bersama warga Iran yang pantas mendapatkan masa depan yang lebih baik."

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab membuat pernyataan marah setelah Duta Besar Rob Macaire ditangkap "tanpa dasar atau penjelasan" dalam "pelanggaran hukum internasional secara terang-terangan" dalam salah satu protes terhadap Teheran.

Macaire ditahan di tengah demonstrasi di luar Amir Kabir, lalu dibebaskan.

Raab mengatakan Iran dapat terus "melanjutkan tindakannya untuk mendapat status musuh... atau mundur untuk mengurangi ketegangan dan memulai langkah diplomatis."

Lokasi jatuhnya pesawat Ukraina di Iran (Reuters)

Bagaimana pengakuan Iran?

Selama tiga hari, Iran membantah tudingan bahwa tembakan misilnya telah menyebabkan jatuhnya pesawat tersebut. Salah seorang juru bicara justru sebaliknya menuduh negara-negara Barat telah "berbohong dan melakukan perang psikologis".

Namun pada Sabtu pagi, stasiun TV nasional menyiarkan pernyataan yang mengakui pesawat tersebut telah ditembak jatuh.

Brigjen Amir Ali Hajizadeh, komandan udara Garda Revolusi Iran menjelaskan apa yang telah terjadi.

Ia mengatakan, operator rudal beraksi tanpa perintah dan menduga pesawat tersebut merupakan "misil" yang ditembakkan ke Iran sesuai rujukan beberapa laporan.

"Dia punya 10 detik untuk memutuskan. Dia bisa memutuskan untuk menyerang atau tidak menyerang dalam keadaan seperti itu, dia mengambil keputusan yang salam," kata Hajizadeh.

"Ia diwajibkan untuk berkomunikasi dan mendapatkan verifikasi. Tapi rupanya, ada gangguan pada sistem komunikasi."

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya