CIREBON - Sultan Sepuh Keraton Kasepuhan Cirebon Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat, menyayangkan adanya kemunculan Keraton Agung Sejagat di Purworejo, Jawa Tengah. Ia meminta agar Pemerintah segera mendata keraton-keraton di Indonesia agar kejadian serupa tidak kembali terulang.
Arief yang saat ini menjadi Ketua Forum Silaturahmi Keraton Nusantara (FSKN) merasa bingung, karena Keraton Agung Sejagat tiba-tiba mengklaim sebagai penerus dari Kerajaan Majapahit. Menurut Arief, di dalam FKSN tidak ada yang namanya Keraton Agung Sejagat.
Baca Juga: Sultan Kasepuhan Cirebon Geram Munculnya Keraton Agung Sejagat
Dijelaskan Arief, kerajaan yang muncul setelah Majapahit runtuh adalah Kerajaan Demak. Kemudian, saat Demak runtuh, muncul Kerajaan Pajang. Lalu, seiring bubarnya Kerajaan Pajang, munculah Kerajaan Mataram. Arief mengatakan, Kesultanan Surakarta dan Kesultanan Yogyakarta menjadi penurus Kerajaan Mataram yang sudah runtuh.
"Kita kaget dia (Keraton Agung Sejagat) menyatakan sebagai keturunan Selendra dan Dinasti Madang. Itu abad ke 7 dan 8, sangat jauh sekali. Susah terpelihara silsilahnya. Mereka juga mengatakan sebagai penerus kerajaan Majapahit. Padahal tidak ada keraton itu (Keraton Agung Sejagat)," kata Arief kepada wartawan, di Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat, Rabu (15/1/2020).
Disampaikan Arief, penting untuk pemerintah agar segera mengumumkan keraton-keraton apa saja yang dianggap resmi. Supaya, tidak ada lagi orang tidak bertanggung jawab yang secara tiba-tiba mengaku atau mendirikan keraton baru.