Guru Besar Undip Ragukan Klaim Raja Keraton Agung Sejagat

Taufik Budi, Jurnalis
Jum'at 17 Januari 2020 14:02 WIB
Aktivitas Keraton Agung Sejagat (foto: Ist)
Share :

Prof Singgih juga meragukan klaim Toto yang menyebut memiliki kedekatan dengan Hamengkubuwono X. Dia merinci secara histori tak ada bukti maupun fakta keterkaitan antara Mataram Hindu dengan Mataram Islam.

"Bukti-bukti fakta historis memamg tidak ada (keterkaitan). Mataram yang sekarang ada, sisanya itu adalah Jogja dan Solo. Jogja ada Kasultanan dan Pakualaman, Solo ada Kasunanan dan Mangkunegaran. Sebenarnya ini kan dinasti baru setelah munculnya kerajaan Islam di Demak. Ini pasca-Majapahit," urainya.

 

"Kemudian di Demak mengalami kekacauan lalu pindah ke Pajang oleh Sultan Hadiwijaya. Dari Pajang pindah ke Mataram yang didirikan oleh Sutawijaya atau Panembahan Senopati," terangnya lagi.

Dia menambahkan, memang ada satu cerita yang bersumber dari Babat Tanah Jawa, bahwa Panembahan Senopati itu juga keturunan dari orang kuat yang berasal lokal di situ. Tetapi sambungan silsilahnya itu nanti kaitannya juga dengan Majapahit di Jatim, jadi bukan sampai ke zaman Mataram dari Raja Sanjaya atau Samaratungga.

"Enggak sampai, enggak nyambung ke sana. Kalau Hamengkubuwono kaitannya mungkin dengan Demak, kemudian Demak dengan Majapahit," tutur

"Jadi untuk bisa mengurutkan, artinya dia (Raja Toto) harus punya urutan nama raja-raja, juga buktinya apa. Prasastinya mana, kitabnya mana, atau mungkin sumber-sumber dari informasi, misalnya catatan Kekaisaran China yang mungkin dulu pernah sampai ke Jawa. Apakah sampai mencatat itu? Jadi harus bisa dibuktikan secara otentik dan kredibel," tegas dia.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya