Kerajaan Pajang, Peninggalan Joko Tingkir Menolak Disamakan Keraton Agung Sejagat

Bramantyo, Jurnalis
Jum'at 17 Januari 2020 19:58 WIB
Keraton Pajang di Solo menolak disamakan dengan Keraton Agung Sejagat (Foto: Okezone/Bram)
Share :

SUKOHARJO - Nama Kasultanan Pajang yang terletak di Dukuh Pesanggrahan, Kelurahan Makamhaji, Kecamatan Kartasura Kabupaten Sukoharjo mendadak jadi sorotan.

Hal tersebut seiring hebohnya kasus Keraton Agung Sejagat, yang dipimpin Totok Santosa Hadiningrat dan teman perempuannya, Dyah Gitarja ternyata palsu.

Saat Okezone menyambangi lokasi sebuah situs yang diyakini dahulunya bagian dari Kerajaan Pajang, terlihat beberapa pekerja tengah melakukan pekerjaan memperbaiki bangunan di situs tersebut.

Kedatangan Okezone disambut langsung oleh Raden Dimas Koco, keturunan dari Pakubuwono II. Setelah mengetahui maksud kedatangan, Okezone pun diajak mengunjungi lokasi di mana benda-benda peninggalan Keraton Pajang masih tersisa.

Termasuk kayu perahu yang dahulu dipakai Sultan Hadiwijaya atau Joko Tingkir. Setelah mengajak Okezone berkeliling, Dimas Koco pun menerangkan yang namanya Kasultanan Pajang itu tak bisa disamakan dengan Keraton Agung Sejagat yang didirikan Totok Santosa Hadiningrat.

"Kasultanan Pajang itu ada historinya, tak bisa disamakan dengan Keraton 'uka-uka' milik Totok Santosa Hadiningrat. Kasultanan Pajang, sebuah Kerajaan besar, jauh sebelum Keraton Mataram lahir. Kasultanan Pajang itu memiliki panji-panji (bendera), punya wilayah dan ada rakyatnya," papar Dimas Koco mengawali ceritanya pada Okezone, Jumat (17/1/2020).

Menurut Dimas Koco, suatu Kerajaan, konsep itu harus ada. Dan Kasultanan Pajang memiliki konsep menata negara atau pemerintahannya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya