BEIJING - Pihak berwenang China telah melaporkan 139 kasus baru virus misterius dalam dua hari terakhir. Situasi itu menandai pertama kalinya infeksi telah dikonfirmasi di China menyebar ke luar kota Wuhan.
Kasus-kasus baru diidentifikasi di kota-kota Wuhan, Beijing dan Shenzhen.
Jumlah total kasus yang dikonfirmasi saat ini telah melebihi 200, dengan tiga korban telah dikonfirmasi meninggal dunia karena penyakit pernapasan, demikian diwartakan BBC, Senin (20/1/2020).
BACA JUGA: Korban Tewas Virus Misterius Wuhan Dilaporkan Menjadi 2 Orang
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan jumlah kasus meningkat karena "peningkatan pencarian dan pengujian".
Jenis coronavirus ini, pertama kali muncul di Wuhan pada Desember tahun lalu dan telah menyebar ke luar negeri. Dua kasus dilaporkan terjadi di Thailand dan satu kasus lain di Jepang.
Jumlah korban yang telah terjangkit kemungkinan lebih tinggi dari yang telah dilaporkan sejauh ini.
Pihak berwenang di Wuhan mengatakan 136 kasus baru telah dikonfirmasi pada akhir pekan, dan orang ketiga meninggal di sana akibat virus tersebut. Hingga Minggu malam, 19 Januari, para pejabat mengatakan 170 orang di Wuhan masih dirawat di rumah sakit, termasuk sembilan orang dalam kondisi kritis.
Para pejabat kesehatan di Distrik Daxing, Beijing mengatakan dua orang yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan dirawat karena pneumonia yang terkait dengan coronavirus itu.
Di Shenzhen, para pejabat mengatakan seorang pria berusia 66 tahun menunjukkan gejala virus tersebut setelah melakukan perjalanan untuk mengunjungi kerabat di Wuhan.
WHO mengatakan "peningkatan pencarian dan pengujian untuk ( virus) di antara orang yang sakit dengan penyakit pernapasan" telah menyebabkan lonjakan dalam kasus yang dikonfirmasi.
Badan kesehatan dunia itu mengatakan "hewan tampaknya merupakan sumber yang paling memungkinkan" dari virus tersebut, meski ada "beberapa penularan terbatas manusia ke manusia yang terjadi antara orang yang melakukan kontak jarak dekat."
Disampaikan bahwa orang-orang dapat mengurangi risiko tertular coronavirus dengan mengambil langkah-langkah seperti menghindari kontak "tanpa perlindungan" dengan hewan hidup, memasak daging dan telur dengan saksama, dan menghindari kontak dekat dengan siapa pun yang menderita pilek atau gejala mirip flu.