Desakan terhadap pemerintah agar lebih serius menangani kelanjutan nasib para pengungsi korban bencana alam Lebak, juga disampaikan Ketua Perkumpulan Urang Banten (PUB) Lebak Ki Pepep Faisaludin melalui Sekretaris Umumnya, Ki Dede Sudiarto yang dikenal aktif memberikan pendampingan dan bantuan kepada para korban banjir di lokasi pengungsian.
“Hunian Tetap (HUTAP) agar segera diperjelas, apalagi pemerintah kan sudah berjanji akan memberikan stimulus Rp500 ribu perbulan kepada setiap KK tapi kenyataanya warga belum menerima,” tandasnya.
Sebelumnya, Gubernur Banten Wahidin Halim kepada media, pernah menegaskan bahwa Pemprov Banten telah menganggarkan Rp 500.000 Per KK untuk Korban Banjir Lebak yang ingin mengontrak rumah.
“Warga diminta mencari kontrakan. Tapi kan di sana tidak ada (kontrakan), kecuali di Jakarta. Tapi kita sudah siapkan Rp 500 ribu per bulan," kata Wahidin Halim.
Setidaknya terdapat 30 desa di 6 kecamatan yang terdampak, yakni Sajira, Cipanas, Lebak Gedong, Curugbitung, Maja, dan Cimarga.
Namun hingga saat ini, tepatnya hampir 3 bulan berselang pasca bencana, RUTAP maupun tunjangan Rp.500.00 per KK yang dijanjikan belum diterima para warga, sementara para korban pada umumnya belum memiliki mata pencaharian.