RIAU - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada awal April ini mulai melaksanakan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di empat provinsi rawan di Sumatera meliputi Sumatera Utara, Riau, Jambi, dan Sumatera Selatan.
Secara keseluruhan pada awal April ini patroli terpadu akan di laksanakan di 97 desa rawan Karhutla di pulau Sumatera.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar menegaskan, pentingnya terus lakukan patroli karhutla, karena tetap segala situasi harus diwaspadai.
"Sebagai contoh di Riau, kita telah melalui fase Februari Maret ini cukup lancar, tapi sudah akan menghadang lagi posisi akhir April masuk ke bulan Mei dan seterusnya ke bulan-bulan kering, sedikit hujan dan seterusnya lagi di akhri Agustus bisa-bisa hari-hari tanpa hujan. Saya ingin kerja tim KLHK yang kontinyu dan konsisten,” kata Siti Nurbaya, Kamis (2/4/2020).
Siti Nurbaya mengatakan, kebersamaan dalam situasi sulit saat ini yang sedang dihadapi terkait Covid-19, maka sekaligus para petugas membawa pesan kehati-hatian dan untuk menjaga jarak, terutama di area yang merupakan wilayah rawan dan sudah terindikasi OPD (orang dalam pemantauan).
“Prinsip kami lakukan adalah yang bisa membantu langkah Tim Gugus Tugas Covid,“ ujarnya.
Sementara itu, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (PKHL), KLHK, Basar Manullang, mengungkapkan bahwa, meningkatnya intensitas kebakaran hutan dan lahan pada awal tahun 2020 di Sumatera khususnya Provinsi Riau dan Sumatera Utara harus segera direspon dengan upaya pencegahan yang lebih intensif.
Mengantisipasi merebaknya wabah Coronavirus Disease (Covid-19), pada tahun 2020, tim patroli terpadu juga aktif memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai upaya pencegahan penyebaran Covid-19.