Atas dua hal tersebut, mereka melakukan aksi unjuk rasa dengan tuntutan meminta kepada Bupati Madina untuk segera memberhentikan sang kepala desa, serta meminta polisi mengusut kasus penyaluran dana bantuan sosial serta dana desa tersebut.
Baca Juga : Ketika Badut Sirkus Terseok-seok Mengais Rezeki di Tengah Covid-19
Dalam aksinya, massa aksi melakukan blokade jalan. Mereka juga tak dapat mengendalikan emosi, hingga akhirnya berbuat anarkis membakar kenderaan dan menyerang petugas Polisi dan TNI yang bersiaga di lokasi unjukrasa tersebut.
"Sampai saat ini kita masih dalam upaya membubarkan massa. Perwakilan pemerintah, tokoh masyarakat dan tokoh ada serta ulama sudah juga dilibatkan untuk menyelesaikan persoalan tersebut," tandas Tatan.
(Angkasa Yudhistira)