JAKARTA – Guru Besar Fisipol Universitas Gadjah Mada (UGM) Wahyudi Kumorotomo menyebut Nadiem sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) tidak betul-betul menguasai peta persoalan pendidikan di Indonesia.
Nadiem dianggap belum dapat mewujudkan secara nyata program dan visi Nawacita sebagai Mendikbud sebagaimana harapan tinggi yang telah disematkan kepadanya saat ditunjuk Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Nadiem agaknya lebih cocok menjadi salah satu dirjen dalam Kementerian Pendidikan yang dapat membuat inovasi di bidang teknologi pendidikan," ujar Wahyudi Kumorotomo dalam diskusi zoom dan live Youtube Pustakapedia bertema, “Arah Pendidikan Kita: Mas Nadiem Mau ke Mana?”pada Selasa (7/7/2020).
Diskusi online itu juga diikuti beberapa pembicara. Pengantar diskusi CEO Pustakapedia, Akhmad Muzambik, narsum pakar pendidikan Doni Koesoema A dan Ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Muhammad Ramli Rahim, pemantik David Krisna Alka Editor in Chief Pustakapedia, serta dimoderatori Andriansyah Syihabuddin.
Wahyudi menjelaskan, ada konteks berbeda di Kemendikbud yang kini menangani semua jenjang pendidikan di Indonesia. Selain itu, ide Nadiem yang menghendaki semua kegiatan Proses Belajar Mengajar (PBM) dilakukan secara daring tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan.
"Banyak daerah yang belum mempunyai infrastruktur pendidikan yang memadai. Jangan lagi internet, bahkan banyak daerah di Indonesia yang belum teraliri listrik. Hal ini tentu memerlukan segregasi dan segmentasi kebijakan sesuai dengan kenyataan di setiap daerah,” ujarnya.