Jalur Gaza telah berada di bawah blokade bersama Israel-Mesir sejak 2007, setelah kelompok militan Islam Hamas mengambil alih kekuasaan dari saingan Palestina dalam kudeta bersenjata. Masih belum jelas apakah darah yang disumbangkan akan dapat mencapai Lebanon.
Pihak berwenang Lebanon mengatakan bahwa mereka membutuhkan bantuan internasional untuk mengatasi dampak ledakan, yang disebabkan lebih dari 2.700 ton amonium nitrat, itu. Rumah sakit kewalahan menampung jumlah korban, terutama karena beberapa fasilitas medis rusak berat dalam insiden itu.
(Rahman Asmardika)