"Meski pun penjuang Bekasi banyak, saya kira ketika itu bisa saja kalah, karena tentara Jepang tidak dipersenjatai, apalagi mereka punya keahlian khusus, namun karena senjata mereka di simpan di gerbong belakang, jadi keburu dihadang," kata Ali.
Sebanyak 90 tentara Jepang yang tewas di tangan pejuang Bekasi itu pun selanjutnya dibuang ke Kali Bekasi, peristiwa ini kata Ali, sempat membuat air kali berubah warna menjadi merah.
"90 tentara Jepang itu seluruh mayatnya dibuang ke Kali Bekasi, jadi saksi mata yang dulu melihat peristiwa itu menyebutnya Kali Bekasi menjadi merah," ujar Ali.
Peristiwa berdarah itu kemudian diabadikan ke dalam Monumen Kali Bekasi yang terletak di Jalan Ir. H Juanda, Bekasi Selatan, dekat jembatan rel Kali Bekasi. Pada prasasti di monumen tersebut, tertuang sepenggal sejarah aksi para pejuang Bekasi melawan tentara kolonial.