Ketika korban sedang di dapur untuk mengambil nasi, tiba-tiba IS mengetuk pintu dapur dan mendesak korban membukakan pintu.
Semula korban enggan menuruti permintaan pamannya namun karena takut dengan ancaman akhirnya korban pun membuka pintu tersebut. Setelah pintu terbuka IS langsung masuk dan saat itulah aksi ‘cabul’ terhadap korban dilakukan IS. Usai dengan aksinya IS keluar meninggalkan korban.
Diduga merasa aksinya lancar saja, IS yang disebut-sebut berstatus “Panglatu (panglima lajang tua) itu merasa ketagihan. Keesokan harinya IS kembali mengulangi aksi bejatnya.
Disinyalir, perbuatan tersebut diulangi IS hingga tiga malam berturut. Petualangan IS akhirnya terhenti, Jumat (10/7/20) ketika ayah korban mendengar informasi bahwa putrinya telah berulang kali dicabuli abang iparnya yakni IS. Saat ditanya oleh kedua orang tuanya, dengan polos korban pun mengakui aksi bejat IS terhadap dirinya.
Menurut salah satu sumber yang layak dipercaya, sebagai siswa yang diharuskan belajar di rumah, namun tak didukung dengan peralatan media belajar jarak jauh dengan menggunakan handphone android, “orang tuanya tidak mampu untuk membelikan handphone, keadaan rumahnya pun sangat memprihatinkan pak”,ujar sumber yang tak ingin namanya disebutkan.