Gibran menyampaikan dengan alat ini memang dirancang untuk blusukan kampanye dalam bentuk daring sehingga mencegah tatap muka dan pengumpulan massa.
"Sekali lagi saya banyakin blusukan online, kita datangi warga satu per satu rumah ke rumah pintu ke pintu.. Yang tidak punya internat di rumah tenang saja, yang tidak punya smartphone tenang saja, mesin ini pokoknya akan mendatangi," ujar Gibran.
Sementara menurut Suwarsono, warga Solo mengaku dengan alat ini keluhannya bisa tersampoaikan ke calon wali kota.
Sebagaimana bunyi Pasal 64 PKPU Nomor 6 Tahun 2020, partai politik, pasangan calon, tim kampanye yang hendak menggelar kampanye akbar harus mengupayakan agar kampanye dilakukan media daring. Hal ini demi menghindari penularan Covid-19.
(Arief Setyadi )