Cerita Pilu Calon Pekerja Migran: Sudah Habis Puluhan Juta Tak Juga Berangkat

Fathnur Rohman, Jurnalis
Selasa 20 Oktober 2020 21:01 WIB
Pekerja Imigran ilegal saat digerebek (foto: Okezone.com/Fathnur)
Share :

CIREBON - Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) menggerebek tiga lokasi tempat penampungan ilegal, calon pekerja migran Indonesia (CPMI) atau TKI di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, pada Sabtu 17 Oktober 2020 malam.

Dalam penggerebekan yang dipimpin langsung oleh Kepala BP2MI Benny Rhamdan itu, ditemukan sebanyak 25 CPMI yang direkrut oleh sponsor diduga tidak memiliki izin atau ilegal. Pihak sponsor meminta sejumlah uang kepada mereka senilai Rp42 juta sampai Rp52 juta.

Para calon pekerja migran ini dijanjikan akan diberangkatkan ke negara Polandia dan Taiwan. Selama menunggu jadwal keberangkatan yang tidak kunjung keluar hingga sekarang, mereka di tempatkan di penampungan kurang layak, kotor, dan berbau.

Salah satu calon pekerja migran asal Lampung Tengah, Frendi Irawan (21) mengaku sudah menunggu selama dua bulan untuk diberangkatkan ke Taiwan. Ia dijanjikan bakal bekerja di sebuah pabrik snack di sana.

 

Frendi membenarkan, kalau para CPMI yang berada di tempat penampungan ilegal itu, sudah menyetor uang sebesar Rp52 juta kepada pihak sponsor. Namun, meski sudah membayar, ia dan teman-temannya belum juga diberangkatkan.

"Tadinya delapan bulan di Surabaya. Lalu dipindah ke sini. Awalnya dapet job di sepeda. Tapi gagal karena abis. Terus dapet job di sayuran, tapi gagal juga. Lebaran kemarin saya pulang, terus disuruh ke sini. Untuk proses lebih dari Rp50 juta saya keluarkan," kata Frendi kepada Okezone, Selasa (20/10/2020).

Selama dua bulan menunggu di tempat penampungan, Frendi dan teman-temannya menganggur. Tidak ada kegiatan yang dia lakukan, selain menunggu jadwal keberangkatan ke Taiwan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya