CANBERRA - Australia pada Kamis (12/10/2020), mengumumkan pembentukan badan investigasi untuk membangun kasus kriminal terhadap pasukan khusus Australia yang diduga melakukan kejahatan perang di Afghanistan.
Kantor Penyelidik Khusus itu akan dibentuk menyusul penyelidikan selama empat tahun terhadap tuduhan dan isu seputar perilaku beberapa tentara di Resimen Komando dan Layanan Udara Khusus (SAS) di Afghanistan antara 2005 dan 2016.
Benjamin Roberts-Smith, anggota angkatan bersenjata Australia yang dianggap paling banyak mendapat penghargaan ketika meninggalkan SAS pada 2013, dituduh oleh sejumlah mantan rekannya bahwa ia telah memperlakukan tahanan semena-mena, termasuk membunuh tahanan secara ilegal.
Mantan tentara, yang dianugerahi Victoria Cross dan Medal for Gallantry atas jasanya di Afghanistan itu, telah membantah melakukan pelanggaran.
Panglima Angkatan Bersenjata Australia Jenderal Angus Campbell akan mengungkapkan laporan lengkap hasil penyelidikan selama empat tahun yang selama ini dirahasiakan pekan depan.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan badan baru itu, yang dipimpin oleh seorang pensiunan hakim atau pengacara kriminal senior, diperlukan karena beban kerjanya akan sangat memberatkan sumber daya polisi yang ada.