WASHINGTON DC - Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengatakan para tokoh senior Partai Republik merusak demokrasi dengan mengikuti klaim tak berdasar terkait kecurangan pemilu yang dikumandangkan Presiden Donald Trump.
Dalam wawancara dengan CBS News, yang akan disiarkan pada Minggu (8/11/2020), Obama mengatakan Presiden terpilih Joe Biden telah "dengan jelas memenangkan" perlombaan ke Gedung Putih tahun ini.
BACA JUGA: Trump dan Partai Republik Tolak Mulai Proses Transisi Pemerintahan AS
Sejumlah media AS telah mengumumkan hasil pemilihan presiden (Pilpres) pekan lalu, tetapi penghitungan suara di beberapa negara bagian masih terus berlanjut.
Mengklaim telah terjadi perusakan surat suara, Trump telah meluncurkan banyak tantangan hukum. Namun, sejauh ini tim presiden belum memberikan bukti apa pun untuk mendukung klaim mereka.
Obama, pendahulu Trump, mengatakan bahwa tuduhan itu dimotivasi oleh fakta bahwa "presiden tidak suka kalah".
BACA JUGA: Biden Sebut Keputusan Trump Tolak Hasil Pilpres AS "Memalukan"
"Saya lebih bermasalah dengan fakta bahwa pejabat Republik lainnya, yang jelas lebih tahu, setuju dengan ini," tambahnya sebagaimana dilansir BBC. "Ini satu langkah lagi dalam mendelegitimasi tidak hanya pemerintahan Biden yang akan datang, tetapi demokrasi secara umum, dan itu jalan yang berbahaya."
Obama berbicara menjelang rilis memoar barunya, A Promised Land, yang mencatat kariernya ke Senat AS dan masa jabatan pertamanya sebagai presiden. Memoir itu akan dirilis pada 17 November, ini adalah yang pertama dari dua buku yang membahas masa jabatannya di Gedung Putih.