WASHINGTON DC - Pejabat pemilihan federal Amerika Serikat (AS) mengatakan pemilihan presiden (PIlpres) 2020 adalah yang "paling aman dalam sejarah Amerika", menolak klaim Presiden Donald Trump terkait kecurangan dalam pemungutan suara.
"Tidak ada bukti bahwa sistem pemungutan suara menghapus atau kehilangan suara, mengubah suara, atau dengan cara apa pun dikompromikan," demikian diumumkan sebuah komite pejabat pemilihan.
BACA JUGA: Obama Angkat Bicara Soal Tuduhan Kecurangan Pilpres Trump
Komite itu angkat bicara setelah Trump mengklaim tanpa bukti bahwa 2,7 juta suara untuknya telah "dihapus". Pengumuman tersebut menandai bantahan paling langsung dari pejabat federal dan negara bagian atas klaim Trump tersebut.
Pernyataan bersama yang dirilis pada Kamis (12/11/2020) dirilis oleh Dewan Koordinasi Pemerintah Infrastruktur Pemilu. Dewan itu terdiri dari pejabat senior dari Departemen Keamanan Dalam Negeri dan Komisi Bantuan Pemilu AS serta pejabat tingkat negara bagian yang mengawasi pemilihan dan perwakilan dari mesin pemungutan suara industri.
"Pemilu 3 November adalah yang paling aman dalam sejarah Amerika. Saat ini, di seluruh negeri, para pejabat pemilu meninjau dan memeriksa ulang seluruh proses pemilu sebelum menyelesaikan hasilnya," kata kelompok itu sebagaimana dilansir BBC.
BACA JUGA: Trump: Ada Banyak Bukti Kecurangan dalam Pilpres AS
"Meskipun kami tahu ada banyak klaim dan peluang yang tidak berdasar atas informasi yang salah tentang proses pemilihan kami, kami dapat meyakinkan Anda bahwa kami memiliki kepercayaan yang tinggi terhadap keamanan dan integritas pemilihan kami, dan Anda juga harus melakukannya," tambahnya, tanpa menyebut nama Trump secara langsung.
"Jika Anda memiliki pertanyaan, gunakan pejabat pemilu sebagai suara tepercaya saat mereka menyelenggarakan pemilu."