Pada Kamis (3/12/2020), 11 bus penumpang yang membawa pengungsi meninggalkan distrik Cox's Bazar dalam perjalanan ke pulau itu. Mereka diperkirakan akan tiba di pulau tersebut setelah singgah semalam.
Media belum diizinkan untuk mengunjungi pulau tersebut.
Kontraktor mengatakan infrastrukturnya seperti kota modern, dengan rumah beton multi-keluarga, sekolah, taman bermain, dan jalan. Ini juga memiliki fasilitas tenaga surya, sistem pasokan air dan tempat perlindungan topan.
Foto: Reuters.
Pejabat Bangladesh mengatakan "beberapa ribu" pengungsi berada di gelombang pertama. Pihak berwenang di Cox's Bazar tidak mengatakan bagaimana para pengungsi dipilih untuk direlokasi.
Sekira 700.000 Rohingya melarikan diri ke kamp-kamp di Cox's Bazar setelah Agustus 2017, ketika militer di Myanmar memulai tindakan keras terhadap etnis minoritas Muslim tersebut menyusul serangan oleh pemberontak. Tindakan keras itu termasuk pemerkosaan, pembunuhan dan pembakaran ribuan rumah, dan disebut pembersihan etnis oleh kelompok hak asasi global dan PBB.
Bangladesh berusaha mengirim pengungsi kembali ke Myanmar di bawah kerangka kerja bilateral November lalu, tetapi tidak ada yang mau pergi. Para pengungsi Rohingya menolak kembali ke Myanmar karena masalah keamanan.