“Ini menunjukkan ini adalah masalah yang benar-benar global, karena sepotong plastik yang jatuh di sungai atau lautan dapat segera terbawa ke sisi lain dunia,” terangnya.
Dr Duncan dan rekannya mengembangkan metode pelacakan open-source baru, murah, yang menggunakan botol plastik 500 mililiter yang direklamasi.
Tim menempatkan elektronik yang dirancang khusus di dalam botol ini, memungkinkan mereka untuk dilacak melalui jaringan seluler GPS dan teknologi satelit.
“Perangkat keras di dalam setiap botol plastik sepenuhnya open source, memastikan peneliti dapat mereplikasi, memodifikasi atau meningkatkan solusi yang kami berikan untuk melacak plastik lain atau limbah lingkungan,” ujar penulis studi Alasdair Davies dari Zoological Society of London.
“Menyematkan perangkat elektronik di dalam botol plastik juga menghadirkan peluang unik untuk menggunakan pemancar seluler dan satelit, memastikan kami dapat melacak pergerakan setiap botol melalui saluran air perkotaan di mana jaringan telepon seluler tersedia, beralih ke konektivitas satelit setelah botol mencapai tempat terbuka,” terangnya.
Tim mengatakan, secara umum, botol di Sungai Gangga dipindahkan secara bertahap, dan kadang-kadang terjebak dalam perjalanan ke hilir.