Kutuk Gelombang Pembunuhan, Aktivis Terkenal Afghanistan Tewas Ditembak Pria Bersenjata

Susi Susanti, Jurnalis
Jum'at 25 Desember 2020 13:34 WIB
Foto: Instagram
Share :

AFGHANISTAN - Aktivis hak-hak perempuan terkenal di Afghanistan ditembak mati oleh pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor.

Aksi penembakan ini terjadi beberapa hari setelah dia mengutuk keras gelombang pembunuhan di negara itu.

Freshta Kohistani, 29, adalah aktivis kedua yang terbunuh di Kabul dalam dua hari setelah seorang aktivis pro-demokrasi lainnya ditembak mati pada Rabu (23/12). Kohistani ditembak mati bersama saudara laki-lakinya.

“Orang-orang bersenjata tak dikenal dengan sepeda motor membunuh Freshta Kohistani di distrik Kohistan di Provinsi Kapisa,” terang juru bicara kementerian dalam negeri Tariq Arian.

Gubernur Provinsi Kapisa Abdul Latif Murad mengatakan penembakan itu terjadi di dekat rumah Kohistani dan saudara laki-lakinya juga tewas dalam serangan itu.

Pola pembunuhan keduanya mengikuti pola serupa yang terlihat dalam beberapa pekan terakhir. Sebelumnya tokoh-tokoh terkemuka termasuk jurnalis dan aktivis tewas dalam pembunuhan yang ditargetkan di siang hari bolong, beberapa di antaranya di ibu kota.

(Baca juga: Nyaris Masuk Mesin Pengolah Sampah, Kucing Diangkat Jadi Wakil Menteri Perlindungan Hewan)

Kohistani memiliki pengikut yang relatif banyak di media sosial (medsos), dan secara teratur menyelenggarakan acara masyarakat sipil di Kabul yang menyerukan hak-hak perempuan. Dia diketahu sudah menikah dan punya satu anak.

Beberapa hari sebelum dibunuh, dia menulis di Facebook jika dirinya telah meminta perlindungan dari pihak berwenang setelah menerima ancaman.

Dia juga mengutuk gelombang pembunuhan jurnalis dan tokoh terkemuka lainnya yang sedang berlangsung.

“Afghanistan bukanlah tempat tinggal. Tidak ada harapan untuk perdamaian. Beri tahu penjahit untuk mengukur Anda, besok bisa jadi giliran Anda,” cuitnya pada November lalu.

Awal bulan ini, ISIS mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan pembawa berita dan aktivis Malalai Maiwand saat dia bepergian untuk bekerja. Malalai dibunuh karena dianggap setia kepada rezim Afghanistan yang murtad.

Jurnalis, politisi, dan aktivis hak semakin menjadi sasaran empuk karena kekerasan meningkat di Afghanistan, meskipun ada pembicaraan damai antara pemerintah dan Taliban.

Pada Rabu (23/12), Mohammad Yousuf Rasheed, yang memimpin organisasi pemantau pemilu independen, disergap dan ditembak di pagi hari saat lalu lintas padat di Kabul bersama dengan sopirnya.

Pembunuhannya terjadi sehari setelah lima orang - termasuk dua dokter yang bekerja di sebuah penjara di pinggiran Kabul – tewas oleh bom mobil.

Selan itu, seorang jurnalis Afghanistan terkemuka juga ditembak minggu ini saat dalam perjalanan ke sebuah masjid di kota Ghazni di timur.

Menurut Komite Keamanan Jurnalis Afghanistan yang berbasis di Kabul, Rahmatullah Nekzad adalah jurnalis keempat yang terbunuh di Afghanistan dalam dua bulan terakhir, dan pekerja media ketujuh tahun ini.

(Susi Susanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya