WASHINGTON, DC - Dengan menjanjikan hari baru bagi Amerika dan menyerukan persatuan, Joe Biden dilantik menjadi presiden ke-46 Amerika pada Rabu (20/1/2021).
Dua minggu setelah pendukung Trump mengamuk di Capitol Hill atau Gedung Kongres Amerika untuk membatalkan hasil pemilu, Biden dilantik bersama Kamala Harris, yang dilantik beberapa saat sebelumnya sebagai perempuan pertama wakil presiden.
BACA JUGA: Joe Biden Resmi Menjadi Presiden Ke-46 AS
Sederet acara kemudian dijalani Biden dan Ibu Negara Jill Biden bersama Kamala Harris. Namun sebelum itu, di ruang presiden di Gedung Kongres, begitu selesai dilantik, Biden menandatangani tiga dokumen.
Biden menandatangani Proklamasi Hari Pelantikan dan dokumen untuk nominasi posisi kabinet dan posisi lain dalam pemerintah. Penandatanganan itu merupakan bagian dari janji kampanyenya untuk membalikkan banyak keputusan mantan Presiden Donald Trump selama empat tahun ini, pada hari pertamanya menjabat.
Dalam pernyataan pada Rabu, tim transisi Biden mengatakan, beberapa dari masalah tersebut termasuk mengatasi krisis virus corona, imigrasi, dan perubahan iklim. Hampir segera setelah dilantik, para pembantunya mengatakan Biden akan mengakhiri larangan datang ke Amerika bagi orang-orang dari beberapa negara yang mayoritas penduduknya Muslim, menghentikan pembangunan tembok di sepanjang perbatasan Amerika-Meksiko, dan bergabung kembali dalam perjanjian iklim Paris dan Organisasi Kesehatan Dunia.
BACA JUGA: Selesaikan Parade Inaugurasi dengan Jalan Kaki, Biden Tiba di Gedung Putih
Biden juga berencana memenuhi janji kampanyenya untuk membantu orang Amerika yang mengalami kesulitan keuangan akibat pandemi virus corona.
Presiden Biden dan Ibu Negara sore itu juga menyempatkan berjalan untuk secara resmi memasuki Gedung Putih.
(Rahman Asmardika)