JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta meminta pemerintah serius menangani gangguan keamanan dan ketertiban (kamtibmas) di Papua yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB). Tujuannya, agar tidak ada lagi warga sipil dan anggota TNI-Polri yang menjadi korban.
Dia mengatakan, korban berjatuhan dari pihak TNI masih saja terjadi. Pada November 2020, satu personel TNI gugur.
"Kemudian masih di bulan ini (Januari 2021) ada sat lagi yang gugur. Ini menunjukkan intensitas gangguan kamtibmas yang masih tinggi di Papua. Semestinya ada upaya serius mengatasi hal ini supaya tidak ada lagi korban aparat TNI-Polri dan juga warga sipil," kata Sukamta seperti dilansir Antara di Jakarta, Senin (25/1/2021).
Pernyataan disampaikan terkait dua prajurit TNI dari Yonif R 400/BR yaitu Pratu Roy Vebrianto dan Pratu Dedi Hamdani dikabarkan tewas dalam baku tembak dengan KKB di Kabupaten Intan Jaya, Papua, Jumat 22 Januari 2021.
Dia menyoroti pendekatan pemerintah dalam mengatasi KKB yang dianggap terlalu lunak. Akibatnya, kelompok separatis bisa leluasa bergerak melakukan serangan kepada aparat keamanan dan warga sipil.
Baca juga: Kelompok Bersenjata Pembakar Pesawat di Intan Jaya Masih Misterius
Menurut dia, selama ini penanganan KKB terkesan setengah hati, apabila dibandingkan dengan Operasi Tinombala di Poso yang berhasil menumpas kelompok Santoso, dalam operasi tersebut pemerintah kerahkan satuan tempur yang punya reputasi andal seperti Brimob, Kostrad, Marinir, Raider, dan Kopassus secara bersamaan.